TREND SULAWESI - Pemerintah Kabupaten Tolitoli melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengalokasikan anggaran penanganan bencana dengan tiga skema utama, yakni Dana Siap Pakai (DSP), dana biaya tak terduga, dan belanja modal.
Kepala BPBD Tolitoli, Ir.Abdullah Haruna,S.PT,IPM, mengungkapkan bahwa alokasi anggaran tersebut ditujukan untuk mengantisipasi dan menangani sejumlah titik rawan bencana di wilayah Tolitoli. Di antaranya adalah dampak abrasi pantai di Desa Galumpang, serta penanganan beberapa titik sungai di Desa Dondo dan Kecamatan Baolan.
"Ada tiga item utama yang kami persiapkan untuk penanganan bencana tahun ini, yakni melalui dana DSP, biaya tanggap darurat, dan belanja modal," jelas Ir.Abdullah, Senin, (02/06/2025).
Meski dana DSP terbilang terbatas, yakni hanya sekitar Rp500 juta, namun penguatan anggaran lebih banyak diarahkan melalui belanja modal yang mencapai hampir Rp5 hingga 6 miliar.
"Pengalokasian ini mencakup pekerjaan di sejumlah lokasi, seperti penanganan sungai di Tampiala, Desa Galumpang, Desa Soni, serta beberapa titik sungai lainnya yang mendesak untuk ditangani," tambahnya.
Selain itu, penanganan dalam Kota Tolitoli juga menjadi perhatian, terutama di kawasan Tuweley dan Kabinuang yang masuk dalam prioritas.
Ir.Abdullah Haruna berharap, melalui APBD Perubahan nantinya, ada tambahan alokasi anggaran untuk penanganan sungai yang masih membutuhkan intervensi segera.
"Kami mohon sekiranya dalam APBD Perubahan bisa ada tambahan pembiayaan untuk penanganan sungai, mengingat beberapa lokasi sangat mendesak dan rawan terhadap bencana," tutupnya.