TREND SULAWESI – Sosok muda karismatik asal Pilar Bone, Puang Yusuf Y. Andi Mappiasse, S.T., semakin menjadi sorotan jelang Musyawarah Daerah (Musda) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Tolitoli yang akan digelar dalam waktu dekat. Kehadirannya dinilai membawa semangat baru bagi warga KKSS, terutama bagi masyarakat Bone yang selama ini dikenal solid, religius, dan menjunjung tinggi budaya siri’ na pacce.
Dalam pernyataannya, Puang Yusuf menegaskan bahwa langkahnya bukan sekadar untuk meramaikan Musda, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk membangun KKSS yang lebih terbuka, inklusif, dan berdaya bagi seluruh warganya.
“Saya hadir bukan untuk bersaing, tapi untuk membangun. KKSS harus menjadi rumah besar yang mempersatukan semua etnis Sulawesi Selatan, tanpa sekat dan tanpa perbedaan,” ujar Puang Yusuf dengan penuh keyakinan.
Dukungan terhadap Puang Yusuf terus mengalir dari berbagai tokoh dan lapisan masyarakat. H. Baso Tenri, sesepuh KKSS Tolitoli, menilai sosok muda seperti Puang Yusuf sebagai energi baru yang dibutuhkan organisasi di era modern.
“Kami melihat semangat dan niat baik Puang Yusuf untuk membangun KKSS ke arah yang lebih terbuka dan bersatu. Anak muda seperti dia perlu diberi ruang agar organisasi ini tetap hidup dan berkembang,” ungkap H. Baso Tenri.
Sementara itu, Andi Ilham, tokoh muda Bone di Tolitoli, menilai kehadiran Puang Yusuf sebagai simbol kebangkitan generasi penerus dalam tubuh KKSS.
“Kami, generasi muda Bone di Tolitoli, siap berada di belakang Puang Yusuf. Sudah saatnya KKSS dipimpin oleh figur yang punya energi, pengalaman, dan pemikiran modern,” tegasnya.
Puang Yusuf adalah putra asli Bone yang menempuh pendidikan di Fakultas Teknik, Universitas 45 Makassar sekarang bernama Universitas BOSOWA. Ia dikenal sebagai sosok profesional yang berkiprah di bidang Perencanaan dan pengembangan infrastruktur daerah, serta aktif di berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan.
Berjiwa sosial tinggi dan memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan masyarakat, Puang Yusuf sering terlibat dalam kegiatan solidaritas warga perantau dan pembinaan generasi muda Sulawesi Selatan di Tolitoli.
Dalam wawancaranya, Puang Yusuf mengungkapkan visi yang kuat dan menyentuh hati tentang arah KKSS ke depan jika dirinya mendapat amanah untuk memimpin.
“Jika saya diberikan kepercayaan memimpin KKSS Tolitoli, fokus saya adalah memperkuat silaturahmi antar-pilar, memberdayakan ekonomi keluarga perantau, dan membangun generasi muda yang bangga dengan identitas Sulawesi Selatan. Saya ingin KKSS hadir bukan hanya sebagai organisasi paguyuban, tapi sebagai wadah yang memberi manfaat nyata bagi seluruh warganya,” tegasnya.
“KKSS harus menjadi pelopor kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial. Kita ingin menunjukkan bahwa warga Sulawesi Selatan di Tolitoli bukan hanya hadir, tapi juga ikut membangun daerah ini dengan hati dan karya,” lanjutnya penuh semangat.
Musda KKSS Kabupaten Tolitoli tahun ini diprediksi akan berlangsung dinamis, dengan hadirnya figur-figur muda yang siap membawa perubahan. Sosok Puang Yusuf Y. Andi Mappiasse menjadi representasi semangat baru — generasi penerus yang siap memimpin dengan visi, ketulusan, dan semangat persaudaraan yang kokoh.
Dalam dinamika pembangunan daerah yang terus berkembang, peran organisasi kedaerahan seperti KKSS Tolitoli menjadi semakin penting. Bukan hanya sebagai wadah silaturahmi, tetapi juga sebagai jembatan solidaritas, ekonomi, dan budaya bagi masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan.
Kehadiran sosok-sosok muda seperti Puang Yusuf Y. Andi Mappiasse, menunjukkan bahwa regenerasi kepemimpinan dalam KKSS terus berjalan. Harapan besar pun tersemat agar KKSS Tolitoli semakin solid, adaptif terhadap perubahan zaman, dan berperan aktif dalam mendukung pembangunan daerah melalui semangat kebersamaan dan gotong royong.
Karena pada akhirnya, persatuan dan kekompakan adalah kekuatan sejati warga Sulawesi Selatan di mana pun berada termasuk di bumi Tolitoli tercinta.
