TREND SULAWESI - Warga Kabupaten Tolitoli, khususnya di kawasan Jalan Dapalak, Kelurahan Nalu , dikejutkan dengan kehadiran aparat bersenjata lengkap pada Kamis (17/7/25) pagi hari.
Tim gabungan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polda Sulteng bersama Satuan Brimob Polda Sulteng Batalyon A Pelopor Kompi 4 melakukan penangkapan terhadap seorang pria berinisial L (53 tahun) yang diduga terlibat jaringan terorisme.
Informasi penangkapan ini dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat masyarakat setempat.
"Benar bahwa terjadi penangkapan yang dilakukan oleh Tim Densus 88 AT Polda Sulteng terhadap pria berinisial L di kediamannya," ungkap Hamkah Rahmadi Ketua RT 33, kompleks perumahan Bola Indah Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan kabupaten Tolitoli.
Hamkah Rahmadi, mengatakan bahwa selama ini tidak pernah merasa curiga dengan terduga L, sebab jika dilihat dari aktivitas kesehariannya, yang bersangkutan cukup aktif bersosialisasi dengan tetangga dan masyarakat sekitar (bergabung membaur melaksanakan ibadah sholat di Masjid Baabussalam Nopi) dan berwirausaha.
Kronologi Penangkapan :
Sekitar pukul 07.30 Wita, pada saat penangkapan berlangsung terduga L sedang melaksanakan kegiatan rutinitas dengan keluarga (duduk sambil minum kopi) Tim Densus 88 AT Polda Sulteng langsung melakukan penangkapan dan sterilisasi tempat kejadian, adapun barang bukti yang berhasil diamankan yaitu 2 buah hp dan 1 buah dokumen (dugaan keterlibatan yang bersangkutan sebagai jaringan teroris.
Sekitar pukul 08.00 Wita, L diamankan dan dibawa menuju Mako Brimob Tolitoli, Pada saat akan diamankan, anak terduga tersangka AH melalukan perlawanan dengan cara berteriak dan tidak terima orang tuanya diamankan oleh pihak Apkam.
Namun saat diminta menjelaskan lebih jauh mengenai kronologis penangkapan maupun identitas terduga, dirinya enggan berspekulasi. Ia menegaskan belum mendapat informasi resmi secara rinci dari aparat berwenang.
“Informasinya, terduga sudah dibawa ke kota palu pada pukul 14.00 untuk penanganan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang. Saya belum bisa memberikan penjelasan lebih karena keterbatasan informasi,” ujar salah satu personel Brimob Tolitoli.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Polres tolitoli maupun dari Polda Sulawesi Tengah terkait keterlibatan dalam operasi pagi hari tersebut.
Sementara Kapolres Tolitoli, AKBP Wayan Wayracana Aryawan belum memberikan respons saat dikonfirmasi terkait penangkapan terduga teroris tersebut.
Situasi di sekitar lokasi penangkapan sudah kembali kondusif, namun warga masih terlihat membicarakan insiden tersebut.
Penangkapan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tetap waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
Aparat keamanan juga terus mengingatkan bahwa kewaspadaan kolektif menjadi kunci untuk mencegah potensi ancaman terhadap stabilitas dan keamanan daerah.
Perkembangan kasus tersebut akan terus dipantau dan akan menyampaikan informasi lanjutan begitu pernyataan resmi dari pihak berwenang dirilis.