TREND SULAWESI - Gelombang pasang di sederet pantai Bajugan Kabupaten Tolitoli menimbulkan abrasi hingga merusak beberapa bangunan di kawasan pesisir. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), fenomena itu setiap tahun ada, gelombang ombak mencapai 2,5 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Tolitoli, Abdullah Haruna mengatakan fenomena ini terjadi di Pantai Bajugan. Selain itu, beberapa pantai di daerah pesisir juga mengalami hal serupa.
Setiap tahun pantai itu mengalami abrasi dikarenakan gelombang yang tinggi. "Karena abrasi itu dari tiap tahun ada, gelombang setinggi dua meter sampai 2,5 meter," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu, 27 Maret 2024.
"Cuaca ekstrim sejak sore hari yang diikut dengan pasang laut memicu terjadinya gelombang pasang dipesisir pantai bajugan khususnya mengakibatkan kondisi yang sangat menghawatirkan khususnya bagi penduduk yang bermukim dipesisir pantai. Kondisi ini berlangsung hingga malam hari dimana puncak air pasang mencapai titik tertinggi, " jelasnya.
Akibatnya, Gelombang pasang yang terjadi telah mengakibatkan gerusan bibir pantai dan mengancam pemukiman penduduk serta prasarana lainnya termasuk bangunan pengaman pantai yang berada di sekitar pantai bajugan.
" sebagian masyarakat telah mengungsi ke tempat lain yang lebih aman guna mengantisipasi dampak lebih besar yang dapat mengancam keselamatan mereka Namun tidak demikian dengan pantai di wilayah lain, " Ungkapnya.
BPBD Tolitoli kembali mengingatkan kepada masyarakat yang berada di pinggir pantai untuk waspada mengantisipasi adanya korban saat gelombang tinggi.
Menurutnya, Perlunya rehabilitasi dan pembuatan tanggul atau talud pengaman pantai yang berbatasan langsung dengan pesisir laut untuk mengurangi dampak abrasi.