TREND SULAWESI – Dewan Pimpinan Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Kabupaten Tolitoli periode 2025/2030 kembali dipimpin Mohammad Nurmansyah Bantilan.
Keputusan tersebut melalui musyawarah mufakat dalam Musyawarah Daerah (MUSDA) Ke- X yang digelar di Ruang Kantor Kemenag Tolitoli, pada Sabtu (2/08/2025).
Ini merupakan periode kedua Nurmansyah memimpin melanjutkan periode pertama 2020-2025 yang dipercayakan langsung perwakilan tokoh agama, organisasi kepemudaan Islam, serta sejumlah pejabat daerah.
Pada periode kedua, ini Nurmansyah tak menyampaikan janji apapun. Dia ingin melanjutkan dan menuntaskan program prioritas dalam lima tahun ke depan.
Dirinya ingin memastikan rumah ibadah umat Muslim menjadi tempat untuk memperkokoh syiar agama sebagai pusat ibadah, perjuangan, hingga menjaga budaya agama.
“BKPRMI bukan hanya organisasi pemuda, tetapi juga kawah candradimuka lahirnya pemimpin Islam masa depan,” kata dia.
Dalam Musda kali ini, Nurmansyah menegaskan dua pilar utama visi BKPRMI Tolitoli ke depan.
Pertama, memfungsikan masjid sebagai pusat ibadah, perjuangan, dan kebudayaan umat demi kejayaan Islam dan Muslimin di Indonesia. Kedua, menjadikan BKPRMI sebagai wahana komunikasi dan organisasi harapan umat, serta tempat lahirnya pemimpin Islam yang berakhlak mulia.
Dua visi tersebut diterjemahkan ke dalam misi besar yang menjadi arah gerak organisasi. Dia ingin mewujudkan persatuan dan kesatuan umat dalam semangat ukhuwah Islamiyah demi tercapainya umat yang satu. Dia juga ingin mewujudkan masyarakat marhamah (penuh kasih sayang) yang berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.
Bagi Nurmansyah, masjid bukan hanya bangunan ibadah, tapi pusat pergerakan umat, pusat pendidikan, pusat solusi sosial, bahkan pusat kebangkitan ekonomi umat melalui kegiatan kewirausahaan Islami.
Musda BKPRMI Tolitoli bukan sekadar forum pemilihan ketua, tetapi merupakan momentum konsolidasi kekuatan dan penyusunan langkah-langkah besar ke depan.
Dengan tekad baru di bawah kepemimpinan Nurmansyah, BKPRMI Tolitoli diharapkan mampu memainkan peran strategis dalam membentuk generasi muda Islam yang cerdas, berkarakter, dan siap memimpin masa depan.
“Kita tidak bisa menunggu waktu yang tepat untuk membangun umat. Justru kitalah yang harus menciptakan waktu itu. Dari masjid, kita bangun bangsa. Dari masjid, kita bangun kejayaan Islam,” tegasnya.