Notification

×

Iklan

Rakyat Tutup Jalan, PT CPM Terancam Berhenti Produksi

| Februari 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-07T16:19:26Z

TREND SULAWESI - Penutupan jalan oleh pemilik lahan dan massa aksi pada Kamis (6/2/2025) di areal tambang Poboya berimbas pada teramcamnya kegiatan dan produksi emas oleh PT Citra Palu Mineral (CPM).


Pasalnya, tanah yang dipagari oleh pemilik lahan tersebut merupakan jalan akses utama para karyawan, alat berat, maupun, alat angkutan menuju kantor dan lahan pertambangan emas terbesar di Bumi Tadulako.


Menurut Koordinator Rakyat Lingkar Tambang Poboya, Kusnadi Paputungan, akibat penutupan akses jalan dari samping hunian tetap (Huntap) Tondo menuju pegunungan Poboya otomatis terhalangan mobilitas angkutan logistik, alat berat, dan akses jalan karyawan CPM. Kalau pun pihak CPM mengalihkan akses jalan dari Poboya menuju lokasi CPM dipastikan akan mendapat perlawanan dari rakyat Poboya, karena jalan tersebut bukan milik CPM.


Sekedar diketahui tambah Kusnadi, demontrasi yang dilakukan dan pemagaran lahan tersebut bersandar pada tiga alasan substantif. Pertama, pemilik tanah mengantongi surat Sertifikat Hak Milik (SHM) dimana tanah tersebut sudah dibangun jalan akses oleh CPM.


 "Itu hak milik pribadi rakyat yang memiliki bukti SHM yang tidak boleh ganggu gugat oleh siapa pun," tandas Kusnadi Papungan via seluler, Jum'at 7/2 2025.


Kedua, reaksi rakyat, tokoh masyarakat lingkar tambang dan karyawan atas kebijakan CPM yang memutuskan hubungan kerja PT Adidaya Karya Mandiri (AKM) untuk mengolah tambang di Poboya. 


Pemutusan ini dipastikan berdampak buruk pada karyawan AKM, termasuk koperasi-koperasi dan ribuan kepala keluarga penerima manfaat dari AKM.


Ketiga, kehadiran CPM selama mengeruk emas di pegunungan Poboya hampir tidak terasa konstribusinya kepada rakyat lingkar tambang. Kalaupun diklaim ada rekrutmen tenaga hal ini menurut Kusnadi normatif. 


"Yang banyak kontribusi kepada rakyat lingkar tambang hanya AKM bukan CPM. Kalau tidak percaya tanya rakyat di lingkar tambang," tegas Kusnadi yang dikenal konsen membela kepentingan rakyat penambang.

×
Berita Terbaru Update